Jenis-Jenis Binatang Buas
Ada banyak binatang buas di dalam kehidupan ini yang hidup di alam liar.
Berikut berbagai binatang buas yang perlu Si Kecil ketahui untuk menambah wawasan pengetahuan.
Foto: Singa (Freepik.com/Wirestock)
Singa bisa dikatakan sebagai raja hutan. Ia merupakan predator dalam daftar hewan karnivora yang ditakuti.
Ia memangsa mulai dari binatang pengerat, kerbau Afrika, kuda nil, rusa kutub dan zebra.
Singa masuk dalam kategori keluarga Felidae, keluarga kucing besar yang kekar dimana ukuran tubuhnya terbesar nomor dua setelah harimau.
Binatang ini aktif ketika malam hari dan lebih menyukai padang rumput, sabana, semak belukar, dan hutan terbuka.
Secara historis singa tersebar di sebagian besar Eropa, Asia, dan Afrika.
Namun, sekarang singa banyak ditemukan di beberapa bagian Sahara Afrika selatan.
Foto: Serigala (Freepik.com/vladimircech)
Serigala salah satu spesies binatang mamalia karnivora yang masuk dalam keluarga anjing liar.
Jenis serigala abu-abu sangat umum dijumpai di belahan bumi bagian utara seperti di Amerika Utara, Eropa, hingga beberapa tempat di Asia.
Serigala dan manusia memiliki sejarah permusuhan yang panjang.
Sebab, binatang ini kerap menyerang hewan ternak sehingga mereka kerap diburu dan dibunuh.
Serigala merupakan predator yang memakan hewan di sekitar habitatnya seperti daging rusa.
Rata-rata serigala abu-abu dapat makan sekitar hampir 10 kg daging sekali duduk.
Foto: Beruang di hutan (Freepik.com/wirestock)
Meskipun terlihat menggemaskan, namun beruang termasuk salah satu binatang yang kerap menyerang manusia.
Binatang ini memiliki tubuh yang kuat, ia dapat berlari dengan cepat, memanjat pohon hingga berenang.
Beruang termasuk predator yang cukup ditakutkan.
Habitat beruang tersebar di di seluruh Amerika, Eropa, dan Asia, serta Lingkaran Arktik dengan berbagai jenis spesies.
Mayoritas spesies beruang sebenarnya omnivora, artinya mereka makan berbagai macam makanan seperti ikan, bambu, dan buah-buahan.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Cerita Fabel Seru, Cocok Dibacakan untuk Si Kecil!
Foto: Buaya (Freepik.com/vladimircech)
Buaya merupakan hewan reptil bertubuh besar yang habitatnya di air.
Binatang ini termasuk salah satu dari amfibi yang umumnya berukuran besar.
Binatang ini termasuk karnivora yang memangsa hewan lainnya seperti ikan dan reptil.
Buaya terkenal sebagai predator air dan kerap menyerang manusia.
Salah satu buaya yang terkenal sebagai pemangsa paling mematikan adalah jenis crocodylus palutris yang terdapat di Asia.
Dengan lapisan pelindung pertahanan dan gerakan cepat, buaya di Asia memiliki kekuatan 10 kali lipat ketika mereka menyerang dengan cepat.
Foto: Sekelompok Banteng (Freepik.com/graystudiopro1)
Banteng termasuk dalam kerabat sapi dan dapat ditemui di berbagai Asia Tenggara.
Binatang ini termasuk golongan herbivora dan memakan berbagai tumbuhan seperti daun, rumput dan buah-buahan.
Di Indonesia, Banteng memiliki reputasi sebagai hewan buas yang berbahaya.
Padahal sejatinya jika tidak diprovokasi, banteng tidak akan menyerang manusia.
Foto: Ular (Freepik.com/kuritafsheen77)
Ular adalah salah satu hewan buas yang paling mematikan.
Ia merupakan predator yang memangsa dengan mulut dan gigitannya.
Ular merupakan binatang yang dimusuhi oleh burung, babi hutan, dan rakun.
Bahkan ular juga terkadang menjadi musuh bagi ular lainnya.
Tidak semua spesies ular berbahaya, namun tak bisa dipungkiri sebagian bisa ular sangat berbahaya bagi manusia.
Foto: Komodo (Freepik.com/vladimircech)
Komodo termasuk binatang karnivora yang merupakan bagian dari kadal besar.
Ia termasuk ke dalam binatang buas yang dilindungi karena jumlah populasi yang mulai berkurang.
Komodo mengandalkan kuku, gigi, dan ekor sebagai senjata dalam menyerang mangsanya.
Ia memiliki 5 kuku yang tajam dan bisa melukai kulit binatang lainnya.
Struktur gigi komodo mirip dengan hiu, tajam.
Selain itu, air liur yang dimiliki binatang ini mengandung 60 bakteri mematikan dan berbahaya.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Tentang Lumba-lumba, Beri Tahu Si Kecil Yuk
Foto: Hiu (Freepik.com/wirestock)
Hiu termasuk predator puncak di lautan, ia sering melakukan serangan yang terjadi di laut lepas dan juga perairan pantai.
Ia memiliki tubuh yang besar dan taring yang kuat.
Ikan hiu menyerang manusia karena disalahartikan sebagai ikan yang akan ia konsumsi.
Sebagian besar dari hiu merupakan buta warna, sehingga ketika manusia berenang akan dikira seperti anjing laut atau singa laut.
Foto: Gorilla gunung beringei (freepik.com/vladimircech)
Gorilla termasuk hewan herbivora yang cukup tenang, namun ia tidak ragu menyerang jika merasa terancam ketentraman keluarganya.
Marahnya gorilla sama menakutkannya seperti hewan predator besar.
Berdasarkan daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN) spesies Gorilla beringei atau gorilla gunung masuk dalam daftar merah (Red List of Threatened Species).
Artinya, binatang buas ini masuk dalam daftar yang harus dilindungi populasinya.
Badak, seperti halnya gorilla merupakan hewan herbivora, yang memakan daun-daunan muda atau buah.
Binatang buas yang lebih menyeramkan
Hidupku di sini di Thailand sangat menyenangkan, tapi apakah aku akan terbiasa dengan binatang menyeramkan itu? Saya mengalami kesulitan dalam hal ini. Saya bahkan tidak berbicara tentang kecoak yang sangat besar, salah satunya duduk dengan nyaman di punggung saya dan satu lagi jatuh di wajah teman. Tokek yang melesat dari mana-mana dan bisa berjalan di atas tangan dan kaki Anda dalam keadaan ketakutan. Laba-laba raksasa, biawak, menurut pendapat saya, kumbang raksasa, lalat pasir yang membuat Anda merasa gatal selama berminggu-minggu, dan spesies hewan (yang tidak) dikenal lainnya.
Jangan lupakan anjing liar di atasnya untai yang terlalu malas di siang hari bahkan untuk mengangkat kelopak mata, tetapi saat senja saat menyenangkan berjalan-jalan di pantai, menggeram dan menggonggong dengan agresif pada Anda. Oleh karena itu disarankan untuk membawa tongkat dan jika perlu menjualnya dalam jumlah besar!
Terakhir, tikus besar yang saya alami di Bangkok. Dengan sangat santai saya berjalan dengan membawa tas belanja melalui jalan yang sepi di Bangkok sampai tiba-tiba seekor tikus datang berjalan di samping saya. Berjalan santai bukan lagi pilihan bagi saya. Saya berlari pulang dengan langkah cepat, meninggalkan tikus itu lapar dan putus asa. Untungnya, itu tidak seburuk tetangga saya yang membuat tikus itu dengan senang hati berjalan di atas kakinya.
Apa yang saya lakukan di sana?
Sekarang Anda mungkin berpikir apa yang dilakukan seseorang di sana dan sejujurnya pada saat-saat yang terkadang terlintas di benak saya. Tetapi ketidaknyamanan ini tidak melebihi kehidupan yang indah di sini, di mana cuaca, makanan, kemewahan perawatan tubuh yang terjangkau dan lezat seperti perawatan kecantikan, pijat, pedikur, manikur, dll.
Jadi apakah binatang buas yang menyeramkan akan menjadi alasan saya untuk kembali ke Belanda? Jawaban saya sangat jelas TIDAK!
Apakah saya tiba-tiba tidak lagi takut dan apakah saya sekarang menjadi pahlawan? TIDAK, pasti tidak! Setelah banyak pertemuan yang menyeramkan dan menakutkan yang juga memberikan cerita yang bagus dan tentu saja berakhir dengan baik, saya merasa sangat keren...
– Pesan yang diposting ulang –
Berapa kali membaca: 5.503
Apakah Anda suka ini?Seperti
Jadilah orang pertama yang menyukai ini.
برای اجرای این برنامه لطفا جاوا اسکریپت دستگاه خود را فعال کنید
Di bumi ini, manusia hidup berdampingan dengan hewan, baik yang jinak maupun yang ganas. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan hewan buas sebagai binatang liar dan biasanya memusuhi manusia.
Meskipun berada di puncak rantai makanan, manusia tetap harus menghindari binatang buas. Ini karena mereka sangat kuat dan memiliki "senjata alami" (seperti taring, cakar, atau tanduk) yang bisa melukai atau bahkan membunuh kita.
Lantas, binatang buas apa saja yang hidup di alam liar yang bisa mengancam nyawa manusia? Berikut kami lampirkan beberapa yang paling berbahaya!
Yang pertama adalah buaya, reptil semi akuatik berukuran besar dari keluarga Crocodylidae. Beratnya bervariasi, dari 200-1.100 kilogram dengan panjang 2-6 meter. Spesies buaya terbesar dan paling banyak menyerang manusia adalah buaya air asin (Crocodylus porosus).
Buaya dianggap berbahaya karena memiliki kekuatan gigitan hingga 5.000 pounds per square inch (PSI). Selain itu, mereka mempunyai cakar yang tajam dan mampu berlari di darat dengan kecepatan 12-14 kilometer per jam.
Selanjutnya adalah singa (Panthera leo), kucing besar dari genus Panthera yang berasal dari Afrika dan India. Tubuhnya berotot dengan bulu kecokelatan dan memiliki surai panjang bagi hewan jantan. Di alam liar, mereka biasanya memangsa hewan herbivora besar seperti zebra, wildebeest, antelop, dan babi hutan.
Sebenarnya, singa cenderung menghindari manusia. Tetapi, bukan berarti kita boleh meremehkannya. Ingat, mereka memiliki cakar yang tajam, kekuatan gigitan hingga 650 PSI, dan mampu berlari dengan kecepatan 80 kilometer per jam. Sudah pasti manusia kalah telak!
Ada banyak jenis beruang di dunia, tetapi yang paling agresif adalah beruang cokelat (Ursus arctos) dan beruang kutub (Ursus maritimus). Tidak jarang, mereka menyerang dan merusak properti manusia, seperti mobil atau rumah.
Gigitan beruang lebih kuat dan lebih mematikan dibandingkan singa. Kekuatan gigitan beruang cokelat adalah 975 PSI dan 1.200 PSI untuk beruang kutub. Mereka juga bisa memanjat pohon yang tinggi dalam hitungan detik!
Kuda nil (Hippopotamus amphibius) adalah mamalia terbesar di bumi setelah gajah dan badak. Berat rata-rata kuda nil jantan adalah 1.480 kilogram dan 1.365 kilogram untuk betina. Mengutip A-Z Animals, kuda nil terbesar yang pernah tercatat memiliki berat 9.920 pound atau 4.500 kilogram.
Walaupun herbivora (pemakan tumbuhan), kuda nil sangat buas dan agresif. Diperkirakan, sekitar 500 orang tewas akibat serangan kuda nil di Afrika setiap tahunnya. Kekuatan gigitannya sekitar 1.820 PSI, lebih powerful daripada beruang.
Tinggal di negara tropis, sangat besar kemungkinan kita bersinggungan dengan ular. Apalagi jika kita tinggal di dekat sawah atau hutan. Reptil tak berkaki ini sangat ditakuti karena memiliki bisa (venom) yang dapat membunuh manusia dalam hitungan jam atau bahkan menit!
Dilansir Britannica, ular paling berbisa di dunia adalah western taipan (Oxyuranus microlepidotus). Setelah digigit, gejala awal yang kita rasakan adalah sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, pingsan, hingga lumpuh.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Di sisi lain, ada ular yang menewaskan mangsanya dengan lilitan. Dua jenis ular dengan lilitan terkuat adalah piton (dari genus Python) dan anakonda (dari genus Eunectes). Dalam sekejap, mangsanya tidak bisa bernapas dan tulangnya remuk.
Baca Juga: 5 Alasan Hewan Liar Gak Boleh Dipelihara, Buas!
Di antara semua spesies kucing besar, harimau (Panthera tigris) adalah yang terbesar. Hewan berbulu oranye dengan garis-garis vertikal gelap ini beratnya sekitar 90-310 kilogram untuk pejantan dan 65-170 kilogram untuk betina. Yang paling besar adalah harimau Siberia dan yang terkecil adalah harimau Sumatra.
Pemangsa puncak yang teritorial ini cenderung menghindari manusia dan hanya akan menyerang jika merasa terancam. FYI, harimau memiliki rahang yang kuat, gigi taring yang panjang, cakar yang tajam, dan kekuatan gigitan 1.050 PSI.
Di mata kita, gajah adalah hewan yang cerdas, ramah, dan jinak. Namun, mereka bisa menjadi sangat agresif, terutama gajah betina yang merasa anaknya terancam. Bagaimana cara gajah menyerang manusia?
Tak lain dan tak bukan adalah dengan menginjak-injaknya! Tentu saja kita akan mati karena gajah beratnya berkisar antara 1.800-6.300 kilogram. Jangan lupakan gadingnya yang tajam dan bisa menembus kulit.
Menurut laman Natural History Museum, tiga spesies hiu yang paling mungkin melukai manusia adalah hiu putih besar (Carcharodon carcharias), hiu macan (Galeocerdo cuvier), dan hiu banteng (Carcharhinus leucas). Namun, yang terganas adalah hiu putih besar.
Ada lebih dari 100 serangan hiu di seluruh dunia setiap tahunnya dan sepertiga hingga setengahnya dikaitkan dengan hiu putih besar. Mulutnya yang lebar dengan 300 gigi dan kekuatan gigitan 625 PSI, membuatnya jadi predator puncak di lautan.
Melihat tanduknya saja, rasanya kita ingin cepat-cepat kabur. Diperkirakan, lebih dari 200 kematian manusia terjadi setiap tahun akibat ditanduk dan diinjak-injak oleh kerbau Afrika (Syncerus caffer).
Apa yang membuat hewan ini begitu marah? Mengutip Hunter Course, kerbau Afrika akan menjadi buas ketika terluka atau anak dalam kawanannya diserang. Sulit untuk melarikan diri karena mereka sangat kencang dengan kecepatan maksimal 55 kilometer per jam.
Serigala memiliki fisik seperti anjing, tetapi temperamennya sangat berbeda. Sebenarnya, serangan serigala terhadap manusia cenderung menurun dalam beberapa dekade terakhir, tetapi tidak menghapus fakta bahwa mereka adalah binatang buas dengan kekuatan gigitan 400 PSI.
Berdasarkan laporan yang dimuat dalam laman Wolf.org, setidaknya ada 26 serangan serigala yang mematikan dari tahun 2002 hingga 2020. Sebanyak 12 kasus terjadi di Turki, 6 kasus di Iran, 4 kasus di India, dan sisanya di Kanada, Amerika Serikat, Tajikistan, dan Kazakhstan.
Kurang lebih, itulah beberapa binatang buas dan mematikan yang hidup di alam liar, dari mamalia, reptil, hingga ikan. Semoga mereka semua tetap lestari selamanya, ya!
Baca Juga: Mengerikan, 5 Hewan Buas Ini Bisa Memangsa Manusia
Apa saja kategori hewan yang termasuk dalam binatang buas?
Binatang, sebagai bagian dari makhluk hidup ada yang ramah dan bisa berdampingan hidup dengan manusia.
Di sisi lain ada yang berbahaya dan sewaktu-waktu dapat menyerang manusia, yang dikategorikan sebagai binatang buas.
Serangan mereka bisa menimbulkan luka hingga mengancam nyawa.
Nah, untuk menambah pengetahuan Si Kecil terkait binatang buas agar dapat meningkatkan kewaspadaan, yuk kenali ciri dan daftarnya berikut ini!
Baca Juga: 20+ Arti Mimpi Bertengkar dengan Suami, Sudah Terjawab?
تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ
Pengaturan pekerjaan itu menabung sebanyak separohnya waktu
Apakah Anda suka ini?Seperti
Jadilah orang pertama yang menyukai ini.
Hal ini telah terjadi pada saya beberapa kali saat ini, saat berhadapan dengan binatang buas yang menyeramkan di Thailand. Saya juga tidak tahu apa yang benar tentang laki-laki yang tidak terlalu takut terhadap binatang melata yang menyeramkan. Namun saya tahu bahwa pria yang saya kenal tidak tiba-tiba menjadi sangat tangguh ketika saya melihat hewan menakutkan lainnya.
Jadi tadi malam terjadi lagi pada saya, kalajengking di kamar mandi saya. Itu benar-benar sehelai rambut atau saya akan berdiri di atasnya; jempol kaki saya menyentuh hidungnya.
Atau setan mempermainkannya, hal seperti ini biasanya terjadi pada saya ketika suami saya baru saja pergi dan saya harus menyelesaikannya sendiri.
Berteriak tidak ada gunanya baik kalajengking maupun tetangga tidak bisa mendengarku. Lompatan mundur dengan detak jantung yang sangat cepat dan jeritan tertahan memberi saya waktu sejenak untuk mempertimbangkan apa yang harus dilakukan.
Saya harus pergi ke toilet dan karena binatang itu tetap diam, saya memutuskan untuk melangkahi dia, buang air kecil dulu, lalu mengambil gambar dan kemudian membunuh binatang itu.
Kasihan sekali para pecinta binatang, tapi saya tidak tahu banyak tentang binatang, saya hanya tahu kalajengking dari cerita mengerikan dan film horor. Saya tidak mau dan tidak bisa memberinya pilihan untuk membiarkan hewan itu hidup sampai dia memutuskan untuk meninggalkan rumah saya atau bersembunyi dan menyengat saya pada saat yang tidak dijaga.
Setelah saya memposting foto di Facebook menanyakan apakah ada yang mengetahui spesies ini, saya tentu saja menerima tanggapan yang diperlukan, termasuk konfirmasi bahwa itu adalah kalajengking dan ya, itu beracun. Tetangga saya balas lewat Facebook, iya itu kalajengking dan saran saya bunuh saja, selalu bermanfaat, tetangga seperti itu... Suami saya mendukung saya melalui telepon dari Bangkok, apakah dia sudah mati? Ya, dia sudah mati, tapi dia masih di sana. Oke, telepon saja saya kalau sudah bersih dan hati-hati...
Hari ini saya melihat tetangga saya yang lain, saya menunjukkan foto-fotonya dan dia sangat terkesan. Dia belum pernah melihat kalajengking di sini sebelumnya dan bertanya-tanya apa yang bisa dia lakukan jika saya memanggilnya karena dia sangat waspada terhadap kalajengking. Dia mengenal orang-orang yang telah digigit dan tahu bahwa itu sangat menyakitkan!
Intinya adalah bahwa laki-laki mungkin sama takutnya terhadap jenis binatang ini, tetapi alam “biasanya” memerintahkan mereka untuk membantu perempuan. Jika suamiku ada di sini, tentu saja dia juga akan kacau dan aku akan berdiri di balik pintu dan menyaksikan dengan ngeri.
Sayangnya, mereka bukan satu-satunya makhluk menakutkan yang pernah melintasi jalur Thailand saya, saya pertama kali digigit di sini oleh Ikan Pari (pari), setidaknya menurut tetangga saya itu adalah Ikan Pari. Sensasi yang sangat aneh: pertama Anda merasakan seutas jahitan dan kemudian Anda melihat muncul garis merah, yang memberikan rasa terbakar yang aneh di seluruh lengan Anda. Harus saya akui, rasa sakitnya sebenarnya tidak terlalu ekstrim, namun saya sedikit khawatir, apakah hewan tersebut beracun? Haruskah saya pergi ke dokter? Tidak ada yang bisa memberikan jawaban yang jelas, jadi saya terus memperhatikan “cedera saya”. Saya mengabaikan saran untuk buang air kecil di lengan saya untuk sementara waktu. Saya ingin mengikuti saran untuk mengoleskan Aloe Vera segar di atasnya, tapi sayangnya saya tidak memilikinya.
Untungnya, setelah beberapa saat, sedikit rasa sakit menghilang dan seiring waktu garis merah juga. Setidaknya saya tahu saya tidak alergi terhadap ikan pari atau binatang lain seperti itu.
Kebetulan, harap diperhatikan: dengan gigitan kalajengking, selalu disarankan untuk mengunjungi dokter.
Saya juga bisa menyapa ular (ular kecil) beberapa kali, pertama kali di Krabi di teras di mana semua orang (baik pria maupun wanita) berdiri berteriak di atas meja dan kursi dan sejumlah orang Thailand mengejarnya dengan golok . Mereka tidak pernah menemukannya. Kedua kalinya di toko di sebelah restoran tempat kami makan. Tiba-tiba ada banyak keributan, jadi lihatlah, ternyata ada seekor ular abu-abu yang ketakutan bersembunyi dari penyerangnya.
Penyerang yang sama itu kemudian menyelamatkan saya dari kematian dengan mengeluarkan seekor ular dari kebun saya. Pada malam yang sama saya mengetahui bahwa mereka telah melepaskannya sejauh 50 meter.
Ternyata itu adalah ular kecil yang sangat tidak berbahaya, tapi hei, bagaimana aku bisa mengetahuinya...? Malam itu, suamiku dengan santai memberitahuku melalui telepon bahwa dia juga pernah melihat seekor ular di kamar tidurnya, namun dia tidak mau memberitahuku tentang hal itu pada saat itu.
Lain waktu saya tiba-tiba melihat putri seorang teman menginjak ular hijau cerah. Untungnya, anak itu ringan dan ular itu menggeliat, sangat kaget, tanpa menggigit, dengan cepat dari balik sandalnya.
Ciri-Ciri Binatang Buas
Foto: Berang berang raksasa memangsa ikan (Freepik.com/Vladimircech)
Rata-rata binatang buas memiliki gigi yang tajam, cakar, dan racun serta kondisi fisik yang kuat.
Kemampuan mereka akan meningkat kala sensorik mereka bekerja saat merasa terancam ataupun menemukan mangsa potensial.
Adapun secara umum ciri-ciri binatang buas adalah sebagai berikut:
Baca Juga: 9+ Nama-Nama Dinosaurus Terpopuler yang Digemari Anak-anak
Pengertian Binatang Buas
Foto: Harimau merupakan hewan buas (freepik.com/vladimircech)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan binatang buas adalah hewan liar dan biasanya memusuhi manusia, atau hewan yang berbahaya bagi manusia karena bisa menyerang atau menyakiti manusia.
Binatang yang dikategorikan sebagai binatang buas adalah yang berbahaya bagi diri manusia.
Entah itu menyerang dengan gigitan, tandukan, cakaran, menyengat, menerkam dan serangan lainnya yang menimbulkan luka hingga kematian.
Sementara hewan liar adalah hewan yang hidup bebas di alam liar dan tidak dpelihara manusia.
Tidak semua hewan liar termasuk hewan buas, namun semua hewan buas adalah masuk dalam kategori hewan liar.
Baca Juga: Anak Meninggal Digigit Anjing Rabies, Sempat Dapat Vaksin!