Mengucapkan pengukuran
Bacalah saja angkanya, diikuti dengan satuan pengukuran, yang sering kali disingkat dalam bentuk tulisannya.
Membaca tahun dalam bahasa Inggris agak sedikit rumit. Umumnya, jika tahun terdiri dari empat digit angka, bacalah dua digit pertama sebagai angka bulat, lalu dua digit kedua sebagai angka bulat yang lain. Namun, ada beberapa pengecualian dalam aturan ini. Tahun-tahun yang termasuk dalam 100 tahun pertama dalam suatu milenium (1000 tahun) dapat dibaca sebagai satu angka bulat meskipun memiliki 4 digit angka atau dapat dibaca sebagai dua angka dua digit. Milenium selalu dibaca sebagai angka bulat karena jika tidak, kita akan kesulitan mengucapkannya. Tahun-tahun yang mengawali abad baru dibaca sebagai angka bulat ratusan hundred. Kita tidak menggunakan kata thousand, setidaknya untuk membaca tahun-tahun selama 1000 tahun terakhir.
Tahun-tahun yang hanya memiliki 3 digit dapat dibaca sebagai tiga digit angka atau satu digit angka diikuti dengan dua digit angka. Tahun-tahun yang terdiri dari 2 digit angka dibaca sebagai satu angka bulat. Anda dapat mengawali tahun apa pun dengan kata the year untuk memperjelas artinya, dan hal ini sering dilakukan untuk tahun-tahun dengan 2 dan 3 digit. Tahun-tahun sebelum tahun 0 diikuti oleh BC (sebelum masehi/SM), yang diucapkan sebagai dua huruf alfabet.
Yang menarik, aturan-aturan ini juga berlaku untuk membaca alamat jalan.
Ada beberapa cara untuk mengucapkan angka 0 dalam beragam konteks. Sayangnya, penggunaan ini bervariasi antarnegara yang berbahasa Inggris. Pengucapan-pengucapan berikut berlaku untuk Inggris Amerika (American English).
Belajar Angka Dalam Bahasa Inggris
Alfabet bahasa Indonesia modern adalah alfabet yang digunakan secara luas dalam bahasa Indonesia hingga saat ini. Alfabet bahasa Indonesia terdiri dari 26 huruf alfabet Latin dasar ISO tanpa diakritik apapun. Alfabet bahasa Indonesia juga mengenal beberapa dwihuruf, yang terbagi dalam konsonan ganda (ng, ny, kh, dan sy), monoftong (eu), dan diftong (ai, au, ei, dan oi), untuk menuliskan bunyi lafal yang ada dalam bahasa Indonesia tetapi tidak tersedia dalam alfabet Latin dasar. Namun semua dwihuruf tersebut tidak dianggap sebagai huruf terpisah dalam bahasa Indonesia.
Alfabet bahasa Indonesia pada saat ini menggunakan sistem ortografi Ejaan yang Disempurnakan (EYD) edisi kelima, yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) No. 0424/I/BS.00.01/2022.[1] Alfabet bahasa Indonesia dapat ditulis dalam berbagai macam gaya penulisan, termasuk gaya huruf lepas dan huruf tegak bersambung yang umum dikenal di Indonesia.
Bahasa Indonesia menggunakan sistem alfabet yang diadopsi dari alfabet bahasa Belanda dengan beberapa perubahan fonem sepanjang dan setelah kolonialisme Belanda. Ortografi bahasa Indonesia merupakan ortografi fonemik, yakni setiap grafem (terutama huruf) melambangkan persis satu fonem (bunyi huruf), meskipun tidak sepenuhnya demikian karena adanya alofon dan pengecualian huruf e. Bahasa Indonesia jauh lebih stabil secara fonemis daripada dialek-dialek bahasa Melayu lain, termasuk bahasa Malaysia sebagai basantara di Malaysia.[2]
Alfabet bahasa Indonesia terdiri dari 26 huruf, yaitu 5 huruf vokal (a, e, i, o, dan u) dan 21 huruf konsonan (b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z)
Bunyi /e/ kadang dilafalkan sebagai [ɛ], yang dianggap sebagai alofon.
Huruf q jarang digunakan di Indonesia, karena umumnya diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi huruf k. Huruf ini tetap diserap demikian bila kata yang mengandungnya khusus digunakan untuk nama diri dan keperluan bidang tertentu.
Huruf x yang terletak di awal kata diucapkan sebagai /s/.
Selain itu, terdapat pula beberapa dwihuruf yang tidak dianggap sebagai alfabet yang terpisah.
Vokal pendek ditulis dengan satu huruf, misalnya straf, pil, wet, zon. Satu vokal yang berada di tengah dan diikuti dua kosonan diucapkan pendek, misalnya bentuk jamak straffen, pillen, bussen, wetten, zonnen.
Vokal panjang biasanya ditulis dengan dua vokal yang sama, misalnya zaak, huur, steen, boom. Vokal panjang ditulis dengan satu vokal, apabila berada di tengah dan diikuti suku kata yang lain, misalnya untuk jamak zeken,huren, stenen, bomen (diucapkan ze-ken, hu-ren, ste-nen, bo-men).
0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Cardinal number atau angka kardinal (satu, dua, tiga, dsb.) adalah kata sifat yang merujuk ke jumlah atau kuantitas. Ordinal number atau bilangan bertingkat (pertama, kedua, ketiga, dsb.) merujuk ke distribusi.
Bacalah desimal dengan lantang dalam bahasa Inggris dengan mengucapkan titik desimal sebagai point, lalu bacalah masing-masing digit secara terpisah. Perhatikan bahwa uang tidak dibaca dengan cara ini.
Bacalah pecahan menggunakan angka kardinal sebagai pembilang dan angka ordinal sebagai penyebutnya. Angka ordinal menjadi bentuk jamak jika pembilangnya lebih dari 1. Hal ini berlaku untuk semua angka, kecuali 2, yang dibaca half saat penyebutnya adalah 1 dan halves saat penyebutnya lebih dari 1.
Mengucapkan persentase
Persentase mudah dibacakan dengan lantang dalam bahasa Inggris. Ucapkan saja angkanya dan tambahkan kata percent.
Untuk membaca nilai uang, bacalah lebih dulu angka bulatnya, lalu tambahkan nama mata uangnya. Jika terdapat desimal, ikuti dengan desimal yang diucapkan sebagai angka bulat, dan jika koin dalam mata uang tersebut memiliki nama, tambahkan di akhir. Perhatikan bahwa desimal normal tidak dibaca seperti ini. Aturan-aturan ini hanya berlaku untuk mata uang.